Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa
proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
- Jika hujan saya naik becak(mayor)
- Sekarang hujan.(minor)
- ∴ Saya naik becak (konklusi).
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
- Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
- Sekarang bumi telah basah (minor).
- ∴ Hujan telah turun (konklusi)
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
- Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
- Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
- ∴ Kegelisahan tidak akan timbul.
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
- Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
- Pihak penguasa tidak gelisah.
- ∴ Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme
hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi
yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya
merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A
dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah:
- Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
- Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar